Senin, 22 Juli 2013

Doa - Chairil Anwar, Sajak yang Sering Saya Ketik Ulang

Prolog:

Dari sekian banyak sajak yang sudah saya baca, saya selalu percaya dan menetapkan pribahasa "tak ada sajak yang tak retak". Bahkan untuk sajak saya sendiri. Tetapi, barangkali saya harus mengecualikan satu sajak ini. Sajak Chairil Anwar. Saya tidak tahu kenapa. Saya merasa dekat sekali dengan sajak yang satu ini, juga entah kenapa. Banyak sajak dari penyair lain yang saya hafal, tetapi sajak ini adalah satu-satunya sajak yang sering saya ketik ulang. Ada saat di mana saya merasa kehilangan entah apa, maka saya akan mengetik ulang sajak ini. Ada saat di mana saya merasa jauh dari Tuhan, merasa cemas, takut, maka saya akan mengetik ulang sajak ini. Tidak jarang, saya mendapati diri saya sendiri tengah menangis ketika mengetik ulang sajak ini


DOA

Tuhanku
dalam termangu
aku masih menyebut namaMu

biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar