Sabtu, 21 September 2013

Puisi Wahyudi Yuli



Puisi Wahyudi Yuli

JUN NIZAMI

(Kecuali lewat malam, aku paham,
kota-kota begitu membosankan)

Ampas kopi, katamu, juga potongan besi,
halusinasi, nyala api, tangan pencuri,
hello kitty, dan sobekan koran pagi
membentuk bom waktu di punggungmu,
suatu hari, sebelum pukul tujuh di awal Januari.

Sementara hidup seperti berhenti di selembar karcis
kereta kelas bisnis, para imigran serta kaum urban
(baca: kita) setia menyiram-mupuki kecemasan,
akan senyum-sapa yang gagal menutupi kebencian,
kekayaan yang dibangun dengan hutang, lubang
dada yang ditinggalkan tuhan dan menyisakan
maha kesepian, juga pohon-pohon yang hilang
dari hutan di kejauhan.
  
...

2013 -